Diatas dipan tua itu, aku dan sahabat bercerita, tentang semangat, tentang tujuan, tentang arah , tentang aku, tentang kmu, tentang dia, tentang cinta, tentang Mbok kum si penjual gorengan yang oke, tentang gadis manis yang notabene adalah anak dari temannya paman, tentang si alay yang suka senyam senyum tapi kusuka karena baik dan lucu, tentang kaca spion motorku yang patah sebelah kirinya, tentang jagung bakar yang gosong waktu aku bakar di malam tahun baru kemarin, tentang sodara yang kami gadaikan di sebuah warung kopi hanya karena kekurangan duit untuk membayar pesanan, tentang ayam ayam nenek yang curi olehku bersama sepupu cuman karena untuk menemani kami nongkrong didepan api unggun dan genjrang genjreng bermain gitar, tentang sms sms nakal yang suka datang ditengah malam untuk pria single, tentang si tukang bakso yang kami panggil hanya untuk meminjam korek apinya sedang si penjual karuan sewat sewot tidak beraturan, dan banyak hal merambat entah kemana…..Reason-Ost Korean, menemani setiap obrolan kami, dan dengan tenang si gendut kucing kesayanganku terbaring tenang disisiku.
“Sobatt…inilah hidup, seperti sepotong ikan asin, bermacam orang memberikan penilaiannya, beragam orang menilai rasanya, berbeda setiap orang dalam memakannya. Ada yang suka, suka banget, ada yang tidak suka, bisa juga ditengah-tengah. Ada yang merasakan asin, ada yang merasakan lezat, tergantung siapa yang membuatnya, bilamana pandai maka akan hadir rasa yang lezat, ada juga yang keasinan. Hidup seperti sepotong ikan asin, ada yang menilai itu makanan murahan, ada yang menilai itu makanan mahal, dijualnya pun banyak dipasar.
Iyah sobat..Hidup layaknya ikan asin, ada yang dibuat renyah, ada yang dibuat keras,….
Jadi sobat, cobalah untuk mengolah ikan asin dalam hidupmu, karena dimanapun kamu menyantapnya nanti, aroma ikan asin itu akan terus ada….
Jangan khawatir sobat, ikan asin tetap akan nikmat bila kamu santap dengan orang orang yang tepat, yaitu sahabat…!!!"
AKU JADI MERASA SEPERTI IKAN ASIN :(
BalasHapus